Verse - Prechorus:

Retaklah jiwamu beserta ragamu

Mengarungi semua rumitnya dunia

Hilangkah arahmu? entahkan kemana

Letihkah dirimu? adakah usainya?

Chorus:

Lepaskanlah sejenak bebanmu

Sembuhkan gores lukamu

Esok pasti kan pulih semula

Bangkit dan berlari

Menantang Dunia

Verse - Prechorus II:

Gemetar merintih jalanmu tertatih

Menangismu sedih tak redakan perih

Mengejar waktu yang tak pernah berhenti

Menembus ruang yang tiada bertepi

Chorus:

Lepaskanlah sejenak bebanmu

Sembuhkan gores lukamu

Esok pasti kan pulih semula

Bangkit dan berlari

Menantang Dunia

Coda:

Oh mudahkanlah...

Oh kuatkanlah...

Oh tegarkanlah...

Oh gigihkanlah...

Esok Pasti 'Kan Pulih Semula

Lagu ini kutulis sudah dari lama, jauh sebelum kejadian tadi terjadi. Namun seolah lagu ini seperti memang hadir untuk saat ini, dan pada dasarnya secara musikal aku belum puas. Entahlah, aku ingin segera merilis lagu ini. Agar segera menjadi obatku, ku putar setiap kali aku bosan mendengar Kunto Aji. Lelah pasti akan datang, dan jika aku memerlukan sesuatu untuk meredakanya, maka lagu inilah yang menjadi obatnya.

Tidak lebih dari semalam sewaktu aku menulisnya, mungkin saat itu aku juga sedang lelah. Sehingga liriknya begitu mengingatkanku untuk beristirahat. Suaraku juga seadanya, lagunya pun masih banyak kurang disana sini. Aku sudah tidak ada tenaga lagi untuk peduli akan hal itu.

Namun kelak suatu saat pasti akan kuperbaiki, sebaik dan sebagus yang aku mampu. Karena jika kamu mungkin juga bosan dengan obat yang itu-itu saja, lagu ini bisa jadi opsinya.

Sampul yang kalian lihat diatas diambil tepat setelah aku menangis di bab sebelumnya. Tak lama setelah itu langsung kukirim lagu itu pada penerbit, tanpa berpikir panjang. Dua hari setelahnya lagu itu sudah rilis untuk publik. Walaupun aku bisa saja mendengarkanya sendiri, biarlah. Barangkali orang lain akan suka