The Passion Guy

17 January 2023 - 1 Min. Read

Bekerja sesuai passion, suatu keharusan atau justru suatu anugerah?

 The Passion Guy

Sumringah di Sabtu dan Minggu, Senin sampai Jum'at Menggerutu

Belakangan ini aku cukup terganggu dengan kalimat tersebut, sebuah fakta pahit yang terdengar di telinga 😂. Yah, aku suka dengan pekerjaanku sekarang, dengan segala pusing dan air mata saat mengerjakanya. Sangat menyebalkan untuk bertemu dengan algoritma dan bahasa-bahasa rumit sampai rasanya ingin menangis lalu menemukan jawabanya.

Orang orang toxic positivity sering berkata "Itulah serunya."

Merenung berberapa saat aku sadar bahwa sebetulnya aku hanya jenuh. Tidak ada perkembangan signifikan sebenernya karena project yang digarap terkesan "itu-itu aja". Healing ngalor-ngidul pun nyatanya tidak seefektif itu untuk meredakan kejenuhan (atau mainku kurang jauh kali ya 🤔).

Sampai Suatu Ketika Bertemu dengan Renjana

Dalam Bahasa Inggris disebutnya passion. Beberapa orang termasuk aku baru tahu kalau Bahasa Indonesianya adalah renjana. Kupikir untuk sekedar mencintai pekerjaan sudah dapat dikatakan bekerja dengan passion. Ternyata tidak cukup! Ada beberapa hal yang jadi muara kenapa aku jadi jenuh dan esensi passion itu hilang.

Kalau pakai istilah orang pacaran, yang bikin aku bosen sama doi adalah:

  1. Ngerasa masih banyak cewek yang lain; Musik dan multimedia adalah salah satunya, sering merasa aman dengan skill alternatif yang sebenarnya juga pas-pasan.

  2. Cuma cinta dia ada apanya; Kalo ga dibayar mah ngapain juga hahahaha 😂 untung bayaranya cukup sepadan.

  3. Ga perhatian sama dia; Padahal bisa loh dik, belajar bahasa baru, framework baru, kenapa yang dibuka cuma StackOverflow doang?

Ya dengan hubungan yang "itu-itu aja" dengan dunia pekerjaanmu. Ya kamu pastinya bosen berujung stress. Itu semua baru aku sadari sekarang setelah bertemu dengan beberapa orang dengan cinta yang sama dan saking cintanya sampai gatau harus cinta ke siapa kalau ga ada dia.

Sekarang lagi berusaha berbenah lagi, upgrade sedikit demi sedikit. Dan benar, nyatanya aku ga sabar untuk hari esok.
Gemas dan bertanya-tanya hal baru apa lagi yang bisa aku dapat besok, Senin sampai Minggu rasanya sama walau lelah dan pusingnya luar biasa, tapi rasanya bahagia.

Dan sekedar cinta tidaklah cukup, kamu perlu berjuang. 😁