What a Bad Evening 😠

17 January 2023 - 2 Min. Read

Sabaaarrrr...

What a Bad Evening 😠

Di sore yang berawan sehabis hujan...

motor mio putih ini menyala pada umumnya, indikator bensin menunjuk ke garis ketiga saat itu. Bergegas pulang aku bersama dua teman aneh yang ku kenal beberapa bulan lalu, kami berpisah dibawah jalan layang dekat Jombor.

Dua kali klakson ku bunyikan, disaut pula dua kali.

Setelah itu memang nampak biasa saja hingga Perempatan Monjali macet pada umumnya saat jam pulang kerja. Ada supir bis tidak sabaran yang mengambil lajur sepeda motor, sisa aspalnya sangat kecil untuk dilewati.

Bis itu berhenti setidaknya hingga aku sudah berada tepat setengah badan mereka. Tentunya akan sangat mudah bagi mereka untuk menggilasku tanpa mereka sadar, aku tidak searogan itu. Pilihanya hanya mengalah atau jatuh ke parit depan Monjali yang kurang lebih dalamnnya 2 meter. Tentu bila jatuh selain malu dan motor rusak, sakit.

Ya sudah, aku legowo walau harus diklakson motor belakangku yang sama tidak sabaranya seperti supir bus tersebut. Lampu merah terlewati disitu aku mulai tidak sabaran, biasanya juga memang ngebut di jalan ringroad utara. Ya benar, memang lajur sepeda motor banyak gorong-gorong bedebah. Peduli setan, aku ingin lekas pulang.

Di Perempatan Condongcatur aku sudah tidak cukup sabar untuk menunggu lampu merah yang baru saja menyala, aku ambil kiri kearah terminal dan putar balik lalu ambil kiri kembali. Tidak semudah itu, setelah putar balik macetnya mengular. Sehingga aku harus lewat jalur belakang, yang sama macetnya, dan penuh genangan air.

Baik aku main jetski di jalur belakang, dan lanjut ke jalan pulang pada umumnya. Tentunya dengan menggerutu dan marah-marah sendiri sepanjang jalan, orang lain mungkin hanya akan mengira aku orang goblok yang bleyar-bleyer pakai motor mio.

Padahal sabar sedikit tidak merugikan waktu, bahkan menghemat yang bisa menjadi lebih lama.