Maaf, Tidak.

18 May 2023 - 2 Min. Read

Tidak, kita tidak bisa menyenangkan hati setiap orang.

Maaf, Tidak.

Orang mudah lupa kok, atau setidaknya ingatan orang lain bukan urusan kita.

Kita hanya terlalu khawatir tentang anggapan orang jika kita berkata tidak. Entah, mungkin karena kita dituntut patuh, taat, berbakti, dan enggan durhaka setiap hari. Padahal semua itu tidak bermuara kepada kata "Iya". Bukan berarti kita harus membelot, menyebalkan atau membangkang, namun ada hal-hal yang sekiranya harus kita tolak, agar tidak membawa bencana bagi diri sendiri.

Kita tidak akan pernah bisa menyenangkan setiap orang. Sehingga, ada pribadi yang perlu kita seleksi dalam menyenangkan hati orang lain. Itupun, orang yang kita pilih tidak akan setiap saat bahagia dengan kita. Perasaan itu tidak hanya satu, jadi apapun yang terasa diantara masing masing itu adalah hal wajar. Nanti akan lewat, mungkin juga sulit diterima, tapi semuanya akan berakhir "Ya sudah."

Bahkan dalam membuat orang kecewa, bisa dilakukan dengan cara baik-baik.

Menolak adalah sebuah hak, dan diiringi dengan kata "maaf" sudah merupakan cara paling sopan dan terbaik. Orang memang sangat menghindari penolakan, tidak jarang mereka akan kecewa bila ditolak oleh orang lain. Namun, juga bukan kesalahan jika kita sebagai manusia melakukan penolakan terhadap sesuatu. Kita tidak salah, namun masih tetap meminta maaf karena menolak, maka betapa kita telah berendah hati menurunkan ego kita.

Iya, kecewa karena ditolak adalah hal wajar. Tak jarang seseorang akan memohon beberapa kali, agar kita terbujuk. Dan sekali lagi, menolak permohonan orang bukanlah sesuatu yang buruk. Iya di awal-awal kita akan sangat merasa tidak enak dan takut mengecewakan orang lain, yang harus kita tahu adalah menjadi orang yang tegas juga perlu berlatih.

Apakah harus sekarang? Bisakah dilakukan nanti?

"Maaf, sekarang lagi ada sesuatu yang harus aku selesaikan terlebih dahulu. Kalau aku bantu kamu nanti gapapa?"

Mungkin, dalam belajar menolak orang lain kita bisa belajar untuk menunda terlebih dahulu. Karena untuk berkata tidak juga terkadang sulit bagi beberapa orang. Sehingga, kata yang mungkin cukup mudah untuk menggantikan kata "tidak" adalah "nanti dulu". Jika seseorang tetap gegabah, ya kita harus tetap berkata "tidak" jika kita memang tidak bisa.

Menata prioritas itu sulit. Setidaknya, kita harus belajar dan mencoba semampu kita. Setelahnya, belajar untuk menghargai apa yang sudah kita susun. Sehingga, kita bisa membela apa yang sudah kita utamakan dari gangguan orang lain.

Kamu dulu. Orang lain bisa nanti. Kamu Dulu.